Sudah memeras otak tetap tidak ingat Jalan ini tadinya bernama lorong apa, yang dinget malah ada kawan akrab si Encip yang tinggal disini keinget pula emaknya pernah bikinin Sarimi yang enak banget MSG memang nempel di otak. Depan rumahnya ada Pengki kawan SD juga. Ada juga Pak Narto ( Guru Geografi SMP 8 ) dan Pak Supratman (Kepala TPA Masjid Jami’ Ul Khair, jaman saya masih ingusan)… hayah jadi ngelantur.
Jalan Sersan Muis Sebelumnya bernama Lorong PKK, bahkan sampai sekarang pun orang-orang lama sekitar Sekojo dan Lemabang lebih suka menyebutnya dengan nama lamanya. Soal Istilah orang Palembang mengenal 3 level Jalan, Lorong, Gang sepemahaman saya Jalan untuk yang lebarnya 2 mobil masih lega atau lebih sementara lorong untuk yang hanya muat 1 atau 2 Mobil dan Gang yang tidak bisa dimasuki mobil.
Ndak tau nama lamanya apaan, saya malah nyebut jalan ini Jalan Wak Kadir karena di jalan tersebut ada uwak saya yang dulu sering dikunjungi namanya Abdul Kadir. Selain itu di Palembang banyak nama-nama jalan/lorong/gang lain dari tokoh misterius *militer terutama* : Peltu Tulus Yahya, Prajurit Kemas Ali, Wahid Ali,Ratu Sianum, Sersan KKO Badaruddin.
Sementara di Jakarta di Cilandak ada Jalan Harun ini sih masih bisa ditebak mengacu ke Tohir bin Said salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia (tapi teroris bagi Singapura), nama alias yang dia gunakan sewaktu melakukan pengeboman di Singapura adalah Harun. Kalo jalan depannya Jalan Haji Lihun dan Jalan Memed (sekitaran situ juga) barulah susah ditebak.
Di Bandung Utara *itungannya sekarang Kabupaten Bandung Barat apa Cimahi yeh?* ada nama jalan Sersan Bajuri, pertama kali dengar nama tersebut udah penasaran sayang cuma menemukan secuil data yang entah benar atau tidak soal si Sersan.
Selain itu di Bandung & Cimahi pun masih ada nama-nama Jalan tokoh unik lain seperti Haji Gopur, Ence Ajis, Asep Berlian bahkan menurut Kang Doel Sumbang nama Saritem itu berasal dari nama Nyi Sari pedagang “daging” yang kulitnya item. Di Cimahi sendiri baru-baru ini (2006) ada beberapa nama jalan *dipaksakan* berubah:
Waktu nyasar nyari singkong ke Bogor nemu gang begini:
Tautan:
Wah, nama2 jalan yang baru ya…
Silakan berkunjung… 🙂
Terima kasih… 😀